Mata Uang Terbaru 100 Ribu Rupiah
Bentuk dan Rupa Mata Uang Baru Pecahan 100 Ribu Rupiah
Bangsa Indonesia sedang tidak sehat alias sakit dari berbagai sendi, baik dari sendi kesehatan mauapun sendi perekonomian bangsa, dan juga tidak sehatnya para politik menangani setiap masalah yang tidak pernah menemukan ujung pangkalnya.
Dibalik pembuatan model terbaru mata uang terbaru 100 Ribu Rupiah yang diluncurkan dari Bank Indonesia atas gagasan Sri Mulyani ini membuktikan, bahwa indonesia hanya bisa membuat hal-hal yang hanya bisa mengeluarkan uang untuk pengembang, namun belum mampu menciptakan agar bagaimana uang bisa masuk dan dikomsumsi bangsa indonesia.
Dalam artian sebenarnya, Para petinggi negara hanya bisa mengarahkan uang negara yang sifatnya keluar, bukan masuk, mereka hanya menganggarkan hasil pendapatan pajak yang hasilnya tersebut dari majak para rakyat.
Jika demikian, kita hanya bisa menyamakan antara Ibu Rumah Tangga dan pejabat tidak ada bedanya, hanya bisa membelanjakan hasil dari suami yang didapat entah darimana, namun belum bisa memberikan ide serta gerakan, bagaimana uang pecahan 100 ribu rupiah ini bisa berkembang ke mancanegara dan hasilnya bisa dinikmati bangsa indonesia, melalui berbagai program semisalnya subsidi BBM, Subsidi Sembilan Bahan Pokok Makanan dan lainnya. Sehingga rakyat indonesia tidak tercekik dengan harga yang kian hari kian tidak terbendung lagi harganya.
Silahkan anda berkomentar sesuai pengetahuan anda disini, namun anda tidak bisa menyalahkan pandangan orang lain terhadap kinarja pemimpin dan jajaran Bangsa Indonesia saat ini.
Spesifikasi Mata Uang Baru Pecahan 100 Ribu Rupiah
Rp 100.000,00
Dr. (H.C.) Ir. Soekarno and Dr. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta
Bagian Depan
Soekarno adalah Presiden Indonesia pertama, ia mendapatkan gelar Honoris Causa terbanyak di Indonesia saat itu, tercatat ada 26 Gelar Doktor yang ia peroleh dari seluruh penjuru dunia. Sedangkan Mohammad Hatta yang merupakan Wakil Presiden Indonesia pertama, telah mendapatkan 7 gelar doktor Honoris Causa.
Pada uang Rupiah Rp100.000 yang diterbitkan tahun 2016, gelar mereka diperbaharui menjadi Dr. (H.C.) Ir. Soekarno dan Dr. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta.
Bagian Belakang
Tari Topeng Betawi umumnya ditampilkan pada acara pernikahan masyarakat Betawi. Raja Ampat yang terletak di Sorong, Papua, memiliki keindahan bawah laut yang tersohor hingga ke seluruh dunia. Bunga Anggrek Bulan merupakan salah satu bunga nasional Indonesia yang pertama kali ditemukan oleh ahli Botani Belanda, bernama Carl Ludwig Blume.
Unsur Pengaman - Dilihat
Terdapat benang pengaman seperti dianyam pada uang Rupiah kertas pecahan Rp100.000, Rp50.000 dan Rp20.000. Khusus untuk pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu
Colour Shifting
Gambar perisai yang didalamnya berisi logo Bank Indonesia yang akan berubah warna apabila dilihat dari sudut pandang berbeda.
Unsur Pengaman - Diraba
Hasil cetak yang terasa kasar apabila diraba, kemudian Kode Tuna Netra (Blind Code) berupa pasangan garis di sisi kanan dan kiri uang yang akan terasa kasar bila diraba (Tactile)
Unsur Pengaman - Diterawang
Tanda Air (Watermark) berupa gambar pahlawan dan Electrotype (ornamen) pada pecahan Rp100.000 dan Rp50.000, kemudian Gambar Saling Isi (Rectoverso) dari logo BI yang dapat dilihat secara utuh apabila diterawangkan ke arah cahaya.
Baca juga: 7 Mata Uang Rupiah Tampilan Terbaru
Post a Comment